Selasa, Juni 16, 2009

Kisah Klenik Oknum Polwan VIVICK TJANGKUNG Yang Berkelana Ke Dukun Untuk Mengurus Kekasihnya Yaitu GORIES MERE Biar Jadi Kapolri (Busyet Deh !)

1-vivick_tjangkung_014

Ibu Bertha Blasius Joakim Mere & Ibu Nina Campos Gories Mere, Inilah Kisah Klenik Oknum Polwan Vivick Tjangkung Mengurus Skandalnya Dengan GORIES MERE ...

JAKARTA DESEMBER 2008 (KATAKAMI) Bukan sulap sembarang sulap. Ini memang fakta yang terjadi sebenarnya. Kalau didepan media massa, ada Pejabat Negara yang hobi memamerkan perilaku yang “sok santun” tetapi ternyata dibelakang layar sangat klenik !

Menjelang akhir tahun 2008 lalu, seorang Pejabat Negara mengutus “sang isteri” untuk mendatangi seorang Paranormal untuk menjatuhkan sesama Pejabat Negara. Bahkan ke Paranormal yang sama, seorang Polwan dari Polda Metro Jaya datang untuk mengurus hubungannya dengan seseorang yang diduga sebagai kekasih gelapnya sesama POLISI dan sesama berasal dari NUSA TENGGARA TIMUR. Pasalnya, sang Polwan merasa sejak setahun terakhir sudah tidak dibiayai lagi.

Dibandingkan isteri sang Pejabat Negara, sebenarnya yang lebih dulu datang bertamu ke rumah sang Paranormal itu seorang Polwan. Rumah Sang Paranormal itu di daerah ujung Cinere Jakarta Selatan (lokasi tepatnya, tidak bisa kami sebutkan).

Menggunakan rok, sang Polwan ditemani seorang temannya.

Sebutlah nama Paranormal itu “Matahari” (kami mohon maaf, berdasarkan kesepakatan, inisial nama, nama lengkap, lokasi kediaman dan jenis kelamin Paranormal tidak akan kami muat disini).

Matahari menerima kedua orang tamunya awal Oktober lalu. Sang Polwan membawa foto seorang Perwira Tinggi. Yang pertama dibicarakan adalah soal macetnya pembiayaan dari Perwira Tinggi kepada Sang Polwan.

“Saya ini saudaranya, isteri Bapak ini selingkuh, jadi saya yang mengurus” begitu kata Si Paranormal meniru kata-kata si Polwan yang kuat merokoknya.

Paranormal ini tahu bahwa si Polwan itu menipu.

Sebab, Paranormal itu tahu siapa gerangan Perwira Tinggi yang ada didalam foto, yang dibawa oleh Sang Polwan. Perwira Tinggi itu dikenal sebagai oknum yang sangat tidak terkendali kecenderungannya untuk menyadap secara liar dan ilegal.

“Saya ini sudah belasan tahun dibiayai hidupnya oleh Bapak ini, tetapi sejak setahun terakhir berkurang. Apa ada perempuan lain ? Coba dilihat ! Lalu soal pekerjaan Bapak ini, baru-baru ini gagal jadi Kapolri. Ya, karena Bapak ini berani orangnya. Tapi tolong dibantu biar bisa menjadi … (menyebutkan sebuah jabatan)” lanjut si Polwan.

Foto tersebut ditinggalkan di rumah si Paranormal dengan perjanjian akan kembali lagi untuk mendapatkan hasil “jejampian” yang tokcer.

Sang Polwan tidak mengetahui bahwa foto itu langsung dibakar dan Si Paranormal tidak ingin berurusan dengan Perwira Tinggi tersebut sebab sudah santer terdengar bahwa Si Perwira Tinggi dari Indonesia Timur tersebut sangat kuat penggunaan klenik yang lebih “hitam”.

Sampai dengan hari ini, Paranormal tersebut terus berusaha menghindar dan tidak mau ditemui oleh Sang Polwan tadi. Sebab, Sang Paranormal tahu betapa buruk “bisik-bisik yang berhembus mengenai Perwira Tinggi tadi. Dan Sang Paranormal itupun sudah sangat tahu bahwa antara Sang Polwan dan perwira Tinggi tersebut konon kabarnya memang ada “hubungan gelap”.

( Paranormal itu bisa kami pertemukan dengan Ibunda dari GORIES MERE & Isteri dari GORIES MERE jika memang diperlukan untuk menyingkirkan kotoran busuk dalam keluarga besar dan rumah tangga. Apalagi patut dapat diduga, saat ini oknum POLWAN ini masih tetap diberikan FASILITAS RUMAH di kawasan Tebet oleh Gories Mere yaitu rumah bertingkat yang memiliki paviliun. Sahabat perempuan yang menemani dan menjadi saksi bahwa oknum perempuan ini mendatangi PARANORMAL adalah sahabatnya yang bernama LOLA).

Tak disangka-sangka, Si Paranormal juga mendapatkan kunjungan dari seorang isteri Pejabat Tinggi Negara. Untuk menutupi identitasnya, isteri yang “licik” ini menggunakan kursi roda.

Kedatangan pertama adalah hari Minggu 9 November 2008, bertepatan dengan hari eksekusi ketiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Imam Samudera dan Ali Ghufron. Kedatangan berikutnya adalah hari Kamis 13 November 2008. Sama dengan kedatangan pertama, kedatangan kedua juga berpura-pura menjadi orang cacat.

Isteri yang mempunyai “sakit khusus” di bagian kepala ini, menyampaikan keluhan sang suami bahwa ada sejumlah Pejabat Tinggi Negara yang selalu menghalangi dan mengganggu pekerjaan sang suami tercinta. Singkat kata, tolong ditutup, diganggu dan dijatuhkan sejumlah nama Pejabat Tinggi Negara.

Pada kedatangan yang pertama, isteri pejabat tadi menggunakan nama samaran. Di salah satu tangannya penuh dengan gelang emas. Ia meminta kepada Sang Paranormal agar cincin suaminya “dibersihkan”.

Dan betapa terkejutnya Sang Paranormal, cincin itu bertahtakan 44 butir berlian !!!

Sesama Pejabat Negara yang diduga mau dijatuhkan itu adalah beberapa Pejabat di sebuah Instansi yang terletak di kawasan Blok M. Instansi ini sempat dihebohkan oleh kasus penangkapan seorang bawahan. Kami sempat terkesima, bayangkan … beberapa hari sebelumnya, kami masih bertemu dengan Pejabat-Pejabat dari Instansi ini dalam sebuah kegiatan yang mereka adakan di Kawasan Setiabudi Jakarta Selatan.

Pejabat berikutnya, diduga yang berkantor tidak jauh dari Instansi pertama yang kami sebutkan. Diseberang Instansi yang satu ini adalah lapangan sepakbola.

Inilah hidup yang serba penuh misteri.

Tidak ada satupun Pejabat Negara yang mau dijatuhkan oleh “suami isteri klenik” ini, yang mengganggu atau menghambat pekerjaan si suami klenik.

Semuanya hanya berdasarkan arogansi yang kebablasan dari si suami yang haus popularitas dan tak sanggup menguasai dirinya saat menerima jabatan yang penuh “kekuasaan”.

Jika memang ia umat yang beragama, untuk apa ke Paranormal dan bermain klenik ?

Kalau saja masyarakat Indonesia tahu, terutama media massa secara keseluruhan, Pejabat Negara yang doyan klenik ini akan malu luar biasa. Selama setahun ini, ia berusaha mendongkrak citra lewat penanganan kasus demi kasus hukum.

Kalau saja masyarakat Indonesia tahu, terutama media massa secara keseluruhan, Pejabat Negara yang sebenarnya pernah berkantor di Instansi yang terletak di kawasan Blok M tadi, pasti akan malu karena isteri yang tidak cacat disuruh pura-pura menjadi orang cacat. Sehingga, saat mendatangi Sang Paranormal digunakanlah kursi roda.

Hebatnya lagi, sebelum sang isteri yang pura-pura cacat tadi datang, sepuluh hari sebelumnya atau sekitar akhir bulan Oktober 2008, Si Pejabat Negara yang liar berklenik tadi mengirimkan seorang dukun ilmu hitam untuk mendatangi rumah Sang Paranormal. Pura-pura membutuhkan tumpangan, sesama Orang Pintar tadi bertemu secara langsung dan akhirnya si dukun ilmu hitam diizinkan menginap.

Namanya ? Mirip nama ikan belut. Yaitu, Mbah …. (kepastiannya tidak bisa kami tuliskan disini).

Kabarnya, kedatangan itu untuk “mengamankan dan membuka jalan” bagi Sang Isteri agar aman bertemu leluasa dengan Si Paranormal. Si Pejabat Negara ketakutan jika bocor ke media massa.

Si isteri klenik ini, sempat membawa buah tangan parsel buah yang masing-masing buah diberi sepasang (dua buah). Bahkan si isteri klenik tadi, menjanjikan untuk memberi hadiah kain songket Kalimantan, sepulangnya dari kunjungan keluar negeri. Ia ingin datang kembali ke rumah Paranormal.

Tapi apa daya, KATAKAMI.COM mendapatkan bocoran mengenai semua itu secara gamblang dan tuntas. Betapa menyedihkan, jika ada umat beragama yang jatuh lebih percaya kepada kekuatan sihir dan ilmu klenik.

Informasi awal mengenai hal ini kami dapatkan dari laporan masyarakat.

Kemudian, dalam beberapa hari terakhir ini kami mengadakan investigasi mendalam dan mendapatkan hasil seperti ini. Sayang, cincin bertahtakan 44 butir berlian tadi sudah terlanjur dikembalikan kepada Si Pejabat Tinggi itu. Kalau tidak, kami sudah bermaksud untuk memotret cincin itu dan memasang gambarnya di layar KATAKAMI.COM.

Sang Paranormal sangat terkejut luar biasa ketika diberitahu oleh KATAKAMI.COM bahwa beberapa nama yang disebutkan isteri Pejabat Tinggi tadi, adalah Pejabat-Pejabat penting yang samasekali tidak bersalah kepada Pejabat klenik tersebut.

Berdasarkan panggilan moral untuk ikut berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, kami membujuk Si Paranormal untuk mencabut dan memulihkan kembali semua “karya” dirinya selama sebulan ini kepada sejumlah Pejabat Tinggi negara.

Kebetulan, kami mengenal baik setiap nama yang dijadikan target sasaran. Terbayang wajah-wajah Para Pejabat Tinggi Negara itu, mereka sudah begitu tulus, iklas dan sangat berdedikasi untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Semua orang tidak akan ada yang menyangka, kelakuan dari suami isteri klenik yang munafik ini. Bayangkan, beberapa orang yang mau dijatuhkan itu adalah “Orang Nomor Satu” di Jajaran mereka. Mohon maaf, untuk detailnya kami tidak bisa memuatnya disini.

Paranormal itu langsung bersedia untuk memulihkan segala sesuatu yang sempat ia buat agar menjadi “kusut dan tertutup”. Yang lebih mengejutkan, bukan cuma satu Paranormal, tetapi masih ada sederet Paranormal lain yang patut diduga dikerahkan oleh pasangan suami isteri klenik tadi untuk dijatuhkan.

Mengapa begitu sulit untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada sesama Pejabat Tinggi Negara ? Mengapa sangat tak percaya kepada kekuatan Ilahi yang sangat murni dan agung nilainya ?

Dan menutup tulisan ini, pasangan suami isteri klenik tadi, mencantumkan juga dua orang wartawati yang masuk jadi target sasaran mereka. Biarlah cuma kami yang mengetahui kedua identitas wartawati tadi.

Kami pun sadar, betapa besar resiko mengungkapkan fakta dan hasil temuan investigasi kami. Seperti biasa, tindakan pengrusakan terhadap jaringan internet media kami, serta penyadapan liar berupa pencurian SMS-SMS akan semakin gencar dilakukan.

Que sera sera, What ever will be will be.

Biarlah terjadi, apa yang memang harus terjadi. Sebab kami, media yang memang menjunjung tinggi pentingnya faktor kepercayaan dari para PEMBACA. Sehingga, kebenaran akan selalu kami kemukakan.

Kami mempercayai kebenaran dari kalimat bijak ini, “Kebenaran ibarat air sungai yang mengalir, ia akan tetap mengalir walaupun dibendung sekeras apapun”.

Oh ya, kami hampir saja lupa menginformasikan berapa jumlah uang yang diberikan isteri Pejabat Negara tadi. Luar biasa … hanya Rp. 500 ribu.

Kami katakan kepada Sang Paranormal, “Uang Limaratus ribu itu terlalu kecil nilainya, untuk maksud dan tujuan yang sejahat ini. Tolong, jangan jatuhkan para Pejabat tadi. Mereka tidak bersalah. Kasihan, kalau harus diserang dan ditekan dengan beragam ilmu yang macam-macam. Tolong, tolong, tolong”.

Syukurlah, satu Paranormal bisa “kembali ke jalan benar” dan bisa diajak berpikiran waras demi kepentingan bangsa.

(MS)


Lampiran :

Kapolri & Pak Wakapolri, Ada Oknum Polwan Yang Main Ancam Mau Menembak Orang. Plis Deh, Mau Kayak Briptu Hance Ya ?


EKSKLUSIF

Oleh : MEGA SIMARMATA, Pemimpin Redaksi

Jakarta 12 MARET 2009 (KATAKAMI) Begitu banyak pembaca yang ingin tahu kelanjutan kisah tentang oknum POLWAN yang patut dapat diduga berselingkuh sana sini. Sesungguhnya kami tidak tega juga menyampaikan semua perkembangannya sebab sangat “buruk rupa” dari sisi moralitas.

Tapi baiklah, sedikit saja kami akan sampaikan beberapa hal yang pasti akan sangat mencengangkan dan mengejutkan bagi banyak pihak. Terutama kepada para petinggi di JAJARAN KEPOLISIAN. Tahukah anda, apa saja kelakuan dari si oknum polwan ini ?

Kepada kATAKAMI.COM beberapa hari lalu, seorang Ibu muda yang berprofesi sebagai PARANORMAL mengaku bahwa ia mendapat ancaman penembakan dari oknum POLWAN ini.

“Polwan itu mengatakan kepada temannya bahwa ia akan menembak saya. Teman yang diajak bicara oleh Polwan itu langsung memberitahu saya agar hati-hati. Saya sih pasrah saja Mbak. Saya juga dihubungi oleh orang yang mendampingi Polwan ini menemui seorang Perwira Tinggi berinisial GM pada tanggal 18 Desember 2008 lalu. Oknum Perwira Tinggi itu memerintahkan kepada Polwan itu untuk datang ke sebuah restoran kecil di Jalan Dr Saharjo Jakarta Selatan sekitar Pukul 14.30 WIB. Selama 2 jam mereka bicara. Tetapi tidak berdua karena Perwira Tinggi itu tidak sudi menemui Polwan ini berduaan. Dihadapan orang, Polwan ini ditampar mukanya berkali-kali oleh Perwira Tinggi itu. Dan saya langsung dihubungi dari restoran itu oleh orang yang ikut dalam pertemuan itu. Semua diceritakan kepada saya,” kata Ibu muda ini dengan suara lirih saat menemui KATAKAMI.COM baru-baru ini untuk menceritakan rangkaian teror yang diterimanya dari oknum Polwan tadi.

“Ditampar, kenapa ditampar Bu ?” tanya KATAKAMI.

“Menurut orang yang ikut dalam pertemuan itu, Perwira Tinggi ini sudah kehabisan kesabaran. Kelakuan Polwan itu sudah sangat mempermalukan, terutama perihal kabar PERSELINGKUHAN Polwan ini dengan seorang wartawan senior yang sudah berkeluarga. Sebab, Polwan khan masih terus dapat BIAYA HIDUP dari Perwira Tinggi itu. Setelah terus DIBIAYAI HIDUPNYA, malah untuk berhubungan dengan lelaki lain. Saya malah diceritakan bagaimana bahasa yang digunakan, kau minta uang tapi untuk dipakai untuk CUKI .. ! Kepala si Polwan itu di kelepak,” jawab Ibu PARANORMAL itu.

“Waduh, benar-benar ada selingkuh rupanya, buktinya terus dibiayai. Hebat betul ya, terus si Polwan SELINGKUHAN JENDERAL itu bagaimana reaksinya ?” tanya KATAKAMI lagi.

Oknum Polwan yang mengancam akan menembak paranormal ... weleh weleh, serem amat !

Oknum Polwan yang mengancam akan menembak paranormal … weleh weleh, serem amat !

“Nangislah Mbak, bisa apa dia. Mewek. Nangis meraung-raung. Bikin malu saja. Dan itu disaksikan orang. Di tempat terbuka kok. Dulu, Polwan ini dikasih RUMAH di daerah Bekasi, orangtuanya si Polwan ikut mendiami rumah itu. Tapi si Polwan ini bikin masalah, urusan moral juga. Dia dianggap SELINGKUH dengan seorang Pria Non Pribumi. Pemberian RUMAH di Bekasi itu ditarik oleh Perwira Tinggi tadi. Belakangan dikasih 2 RUMAH sekaligus, dekat rumah si Perwira Tinggi itu di Tebet. Yang satu bertingkat 2 ukuran 500 meter persegi dan ada paviliunnya sekitar 200 meter persegi. Nah waktu kejadian ditampar bulan Desember itu, rumah pemberiann yang bertingkat malah diminta lagi oleh Perwira Tinggi itu. Kasarnya, Polwan ini diusir. Tapi anehnya masih tetap dikasih RUMAH yang kecilan” ungkap si IBU PARANORMAL.

“Lucu benar ya, rumah sudah dikasih kok diminta lagi. Kalau cuma bawahan, kok sampai dikasih 3 rumah. Ada hubungan gelap apa itu. Banyak sekali rumah yang dikasih, apa isteri dan anak-anaknya tidak tahu kalau si Perwira Tinggi itu seperti juragan rumah dan memberikan 3 rumah sekaligus kepada SELINGKUHANNYA yang malah sudah berselingkuh dengan pria beristri lainnya. Ada apa ya, kok ngotot sekali mempertahankan hubungan gelap yang jelas-jelas melanggar hukum dan norma-norma agama seperti ini ! Pakai acara menampar dan memukul kepala. Harusnya perwira tinggi ini dilaporkan ke POLRI, bisa dipidana karena melakukan kekerasan kepada perempuan. Dan bisa dicopot dari jabatannya karena melakukan hubungan asusila dan bobrok moralnya” kata KATAKAMI.

Lalu, bagaimana ceritanya sampai ada ancaman penembakan itu ?

1-vivick_tjangkung_014

Sang PARANORMAL ini mengisahkan seperti ini,

“Jadi Mbak, setelah kejadian yang sangat tragis, dia ditampari berulang kali oleh Perwira Tinggi tadi – naik pitamlah si Polwan karena ia merasa bahwa saya yang menghalangi hubungannya dengan Krng (inisial nama wartawan senior asal NTT yang kini menjadi kekasih gelap si oknum Polwan, redaksi). Darimana ceritanya saya menghalangi. Justru saya tidak mau ikut campur. Gak Cuma saya yang dapat ancaman penembakan. Saya juga diberitahu oleh sahabat si Polwan itu bahwa si Polwan ini pernah mendatangi seorang reporter muda belia dari sebuah media televisi yang seumur dengan anak perempuan si Bapak itu. Kabar kedekatan dengan reporter muda itu kan sudah kemana-mana beritanya. Polwan itu janjian bertemu di satu tempat dengan si reporter. Lalu, si reporter tadi diancam agar jangan pernah lagi mendekati si Perwira Tinggi dengan mengatakan … Saya tembak kamu kalau berani-berani mendekati Pak GM ! Gitu katanya. Sahabat si Polwan itu yang langsung menghubungi dan memberitahu saya mengenai kejadian itu” ungkap si PARANORMAL.

Luar biasa.

Si PARANORMAL melanjutkan lagi ceritanya tentang hasil pertemuan yang penuh tamparan untuk si oknum Polwan yang gemar merokok CAPRI ini.

“Pertemuan sebelum NATAL itu, dipakai si Perwira Tinggi itu untuk mengatakan bahwa si Polwan jangan sok ikut campur terhadap semua urusan dan kehidupan si Perwira Tinggi. Urusan apa saja. Si Bapak itu bilang bahwa si Polwan itu tidak tahu diri dan harus tahu diri bahwa dia itu siapa, dia bukan siapa-siapa. Jadi maksudnya jangan lancang ikut campur. ” Kata si PARANORMAL.

Akibat sakit hati, akhirnya si Oknum Polwan yang modal airmata saat diusir dari tumpangan rumah yang diberikan, yang jadi sasaran tembak justru sang PARANORMAL yang tidak bersedia memberikan bantuan apapun kepada oknum Polwan ini.

Duh, Si Monyet Ini Main Tembak Seenaknya ....

Tetapi, sahabat dekat dan sejumlah warga NTT (teman sedaerah dari oknum Polwan ini) sangat banyak yang mengenal baik dan bersimpati pada sang PARANORMAL dari daerah Solo ini. Sehingga, semua bisa diketahuinya.

Itulah sebabnya, saat si oknum Polwan itu ditampari dan diusir secara tegas, langsung dari lokasi pertemuan itu si PARANORMAL bisa dihubungi oleh sahabat si Polwan.

Oknum Polwan ini, perlu mendapat tindakan tegas dari Pimpinan POLRI. Apakah harus menunggu sampai mati bergelimpangan sejumlahg korban akibat brutalisme penggunaan senjata api, baru nanti ada tindakan tegas ?

Oknum Polwan yang bertugas di Direktorat Narkoba jajaran Kepolisian tertentu ini, harus secepatnya dipindahkan ke bagian administrasi di Polda lain yang ada di daerah agar jangan memberikan ancaman kepada banyak orang. Betapa buruknya pengawasan dari atasan jika ada bawahan yang sisi moralitasnya sangat buruk.

Oktober 2008, oknum Polwan ini mendatangi ibu PARANORMAL yang bermukim di daerah Krukut (Cinere) Jakarta Selatan. Ia meminta agar seorang Perwira Tinggi “dipaksa” untuk mau memberikan uang sebagai biaya hidup. Namun permintaan si oknum Polwan ini t idak digubris oleh sang PARANORMAL.

Hal ihwal tentang perilaku oknum Polwan ini sudah pernah kami sampaikan secara lisan kepada Irjen Adang Firman (semasa menjadi Kapolda Metro Jaya).

“Tolong diperhatian dan diawasi Pak, sudah mulai aneh-aneh kelakuan Polwan itu” kata KATAKAMI kepada perwira tinggi berbintang dua tersebut saat bertemu dalam acara peringatan HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA bulan Desember 2008.

*****

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, khususnya Ibu Nani Bambang Hendarso Danuri, apakah akan mendiamkan saja jika ada oknum Polwan yang sangat morat-marit moralitasnya seperti ini ?

KATAKAMI.COM beberapa kali bertemu dan berbicara dengan Ibu Nani Bambang Hendarso Danuri. Beliau figur Ibu yang sangat lembut dan penuh belas kasih. Santun sekali. Kami ingin beliau tahu bahwa ada salah seorang “anak” beliau di jajaran Kepolisian, bertingkah laku yang sangat memalukan.

Lalu Wakapolri Komjen Makbul Padmanegara dan Ibu, apakah juga akan mendiamkan ada oknum Polwan yang main ancam sana sini untuk ditembak dengan senjata apinya ? Apalagi ancaman itu datang kepada seorang jurnalis muda ?

Irwasum Polri Komjen Jusuf Manggabarani dan Kepala Divisi Propam Polri Oegroseno, apakah akan mendiamkan saja indikasi penyimpangan semacam ini ?

Dimana letak kemacetan reformasi birokrasi jika ada seorang oknum Polwan dibiarkan mengancam dengan senjata apinya kesana kemari, lalu menggoda dan merusak rumah tangga orang lain ?

Apakah sudah lupa dengan kejadian seorang anggota Provost menembak mati atasannya sendiri ?

Briptu Hance Christanto pada bulan Maret 2007 menembak mati Wakapolwiltabes Semarang. Aksi penembakan tanggal 14 Maret 2007 itu menyebabkan Lilik Purwanto tewas di tempat. Ia ditembak berulang-ulang dari arah depan dan belakang oleh tersangka Briptu Hance Christanto. Sedikitnya, berdasarkan pemeriksaan di Labfor ada 14 butir peluru masuk ke tubuh korban.

Kalau Hance Christanto menembaki secara brutal atasannya sendiri, bukan tidak mungkin satu saat nanti oknum Polwan ini menembaki perempuan mana saja yang dianggapnya sebagai saingan atau ancaman yang kriterianya hanya berdasarkan halusinasinya.

Oknum Polwan yang tak berprestasi ini, tak layak untuk bertugas di sebuah Direktorat bergengsi yang terletak di kota besar.

Presiden dan Wakil Presiden perlu mengamati gejala sosial yang menjangkiti polisi. Mundur atau morat-matirnya moralitas anggota polisi, akan menjadi tolak ukur berhasil atas tidaknya reformasi birokrasi POLRI.

Reformasi Birokrasi POLRI bukanlah reformasi jika masih ada oknum polisi yang seenak jidatnya mengancam orang tak benar-benar tak bersalah dengan kata-kata, “SAYA TEMBAK KAMU NANTI !”.

Waduh waduh waduh. Oknum polwan ini lebih cocok jadi bintang film saja di film action yang dipadukan dengan unsur horor dan mistik.

Ih, serem deh ! Dar der dor, mending kalau yang mati di tembak bandar narkoba atau teroris. Ini bisa-bisa yang jadi korban justru warga sipil tak bersenjata, yang ketiban sial karena si oknum Polwan sedang “kumat” sakit moralitasnya.

Tolong. Plis deh … sekali-sekali, coba arahkan moncong senjata api itu ke jidat sendiri dan tarik pelatuknya. Ketika peluru tajam itu menembus masuk, enak atau tidak rasanya ? Mati atau hidup kalau menembak diri sendiri ? Lakukan dulu kepada diri sendiri sehingga jangan seenaknya menyakiti atau mengancam orang lain. Apalagi mengancam wartawan. Sekali lagi, plis deh … !

Oknum polwan dan oknum perwira tinggi itu, sudah sepantasnya dicopot dan DIBERHENTIKAN SECARA TIDAK HORMAT karena patut dapat diduga sangat kotor dan buruk moralitasnya, ini bisa menjadi virus yang sangat berbahaya dari rumah tangga atau keluarga dari KELUARGA BESAR POLRI.

(MS)